Sabtu, 17 Agustus 2013

#3rd Note

KEBAHAGIAAN

Akhir-akhir ini, sering kurasakan sakit di ulu hatiku..
Entah mengapa.
Datang begitu saja, dan pergi secara perlahan.
Mendadak menyerangku brutal di setiap harinya.
Menggertak, lalu pergi.
Menggertak, lalu pergi.
Seperti itu pola kehadirannya.
Dan tidak sedikit dari kekuatanku yang tergerogoti setiap kedatangannya yang teramat tiba-tiba.
Bahkan tanpa pemicu apa pun.
Tapi sering kali terjadi tatkala aku merasa kesepian.
Oleh karena itu kuberusaha hindari waktu luang.
Namun perih itu selalu menemukan celah di antara dinding-dinding kokoh pertahanan diri.
Menyerbu serentak buatku lemah tak berbilang.
Hari ini, ia kembali menyapa.
Ketegaranku terkuras.
Dengan segenap tenaga, aku mengajak sakit itu berdamai.
Betanya baik-baik kepada diri sendiri.
Rupanya, ribuan pisau menukik itu dari alam bawah sadar asalnya.
Kemudian mata ini kupejamkan.
Aku berusaha jujur dengan diri ini, juga mengenalinya lebih dalam.
Dan kutemukan jawabannya.
Cukup sederhana.
Alam bawah sadarku sedang lelah.
Lelah atas segala kepura-puraanku dalam menghadapi apa yang terjadi seolah semuanya baik-baik saja.
Ia juga haus.
Haus akan apa pun yang membuatku rasakan kebahagiaan sesungguhnya.
Alam bawah sadarku memang begitu mengenalku.
Ia selalu sabar mengingatkanku untuk berterus terang padanya, dan kemudian beristirahat sejenak dari bisingnya kehidupan.
Tapi dalam hal ini, hatiku tak sepakat.
Baginya, kebahagiaanmu jauh lebih penting.
Maka dengarlah, Perisai.
Dengarlah..
Aku ingin aku bahagia.
Namun aku tak cukup egois untuk melakukannya.
Sebab keinginanku akan kebahagiaanmu juga tak terbendung besarnya.
Jadi apa yang harus kulakukan?
Karena kebahagiaanku dan kebahagiaanmu, adalah dua hal yang berbeda.
Dan tidak akan pernah menyatu..
Menurutmu, manakah yang lebih penting?
Apakah kebahagiaanku?
Ataukah kebahagiaanmu?
Ah, tentu saja kebahagiaanmu, bukan?
Maafkan aku meragukannya.
Seharusnya kusadari sedari awal.
Kebahagiaan orang lain lebih penting.
"Ketulusan tidak akan membiarkan keegoisan bertindak."
Semoga kau baik-baik saja di sana :)

Salam maafku,
Rembulan..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar